Pihak Iblis dan Syaitan dan pengikutnya lakanatullah
telah berjaya mempengaruhi fikiran kita agar kita tidak percaya kepada
malaikat sebagai sebahagian dari adat istadat rukun iman kita dengan
meletakkan perkataan karut marut yang bererti tidak percaya mengundang
kesesatan yang nyata telah bermain dengan perasaan dan fikiran kita
apabila sesuatu yang dusta kita akan menyebut perkataan ini dengan
berperasaan marah yang amat sangat akan sesuatu yang sampai tanpa kita
memikirkan akibat dari persaan marah kita itu telah mempelekehkan
malaikat marut tanpa kita sedari. Dengan itu marilah kita bertaubat dan
insafkan diri kita kembali kepada kata Allah dengan merujuk kepada Al
Quran kalam dari Allah kisah dan pengakuan sebenarnya daripada pengakuan
pendustaan dari manusia yang menjadi ahli kitab yang batil sebagai
makhluk perosak iman kita. Ikuti soal-jawab seperti berikut:
http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/harut-dan-marut.htmRabu, 08/04/2009 11:13
Assalamualaikum
Saya ingin bertanya tentang ayat 102 Al Baqarah dalam
Al-Qur'an yang menyebutkan kisah tentang dua orang malaikat di Negri
Babil yang bernama Harut dan Marut. Sebenarnya siapakah dua malaikat
yang bernama Harut dan Marut tersebut ?
Atas hemati ustaz saya ucapkan terimakasih. WassalamJawaban
WaalaikumussalamAllah swt berfirman :
وَاتَّبَعُواْ مَا تَتْلُواْ
الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ
وَلَكِنَّ الشَّيْاطِينَ كَفَرُواْ يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا
أُنزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ وَمَا
يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولاَ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلاَ
تَكْفُرْ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ
الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَا هُم بِضَآرِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ
بِإِذْنِ اللّهِ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلاَ يَنفَعُهُمْ
وَلَقَدْ عَلِمُواْ لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاَقٍ
وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْاْ بِهِ أَنفُسَهُمْ لَوْ كَانُواْ يَعْلَمُونَ
Maksudnya : “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca
oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan
bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), Padahal Sulaiman tidak kafir
(tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir
(mengerjakan sihir). mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa
yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil Yaitu Harut
dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang
pun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya Kami hanya cobaan (bagimu), sebab
itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua Malaikat
itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang
(suami) dengan isterinya dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi
mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun, kecuali dengan izin Allah.
dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan
tidak memberi manfaat. Demi, Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa
Barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, Tiadalah
baginya Keuntungan di akhirat, dan Amat jahatlah perbuatan mereka
menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.” (QS. Al Baqarah :
102)
Syeikh Athiyah Saqar menyebutkan bahwa di beberapa
buku tafsir disebutkan kedua malaikat itu telah diturunkan ke bumi
sebagai fitnah sehingga Allah swt mengadzab mereka berdua dengan
menggantung kedua kaki mereka, perkataan para mufassir ini bukanlah
hujjah (dalil) dalam hal ini, hal itu berasal dari warisan masyarakat
Babilonia dan penjelasan orang-orang Yahudi serta kitab-kitab Nasrani.
Dan perkataan mereka yang paling dekat tentang kedua
malaikat tersebut adalah bahwa masyarakat saat itu mendapatkan fitnah
dengan para tukang sihir sehingga mereka mengangkat para tukang sihir
itu sampai ke derajat para nabi. Kemudian Allah swt menurunkan dua
malaikat untuk mengajarkan kepada manusia sihir agar mereka bisa
membedakan antara sihir dengan kenabian serta memperingatkan mereka
tentang fitnah terhadapnya. Atau—ada juga yang mengatakan—bahwa mereka
berdua adalah dua orang yang memiliki ilmu dan akhlak mulia sehingga
menjadi fitnah di masyarakat dan mereka memberikan kepada kedua orang
itu nama dua malaikat. Hal ini dari aspek penyerupaan dan gaya bahasa
yang sudah difahami sejak dahulu sebagaimana saat ini nama Malaak
digunakan untuk seorang yang istimewa.
Didalam cerita-cerita kuno masayarakat Babilonia
terdapat dua orang yang memiliki nama mirip yaitu Harut dan Marut.
Masyarakat saat itu begitu kagum dengan mereka berdua sehingga
memberikan kepada keduanya nama dua malaikat. Bahkan kekaguman mereka
terhadap keduanya pun bertambah sehingga meyakini bahwa mereka berdua
adalah Tuhan.
Kemudian orang-orang Yahudi mempelajari peninggalan
dari kedua orang itu berupa hikmah dan sihir yang menjadikan mereka
lebih disibukkan olehnya daripada Kitab Allah dan mereka pun membuang
Kitab Allah itu dibelakang punggung mereka.
Tidak diperbolehkan bagi kita untuk merujuk kepada
cerita-cerita yang dikatakan mereka itu tentang malaikat yang
bertentangan dengan kemaksuman mereka. Para malaikat tidaklah maksiat
kepada Allah terhadap apa yang diperintahkan kepada mereka dan mereka
pun melakukan apa-apa yang diperintahkan-Nya, firman Allah swt :
Artinya : “Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya.” (QS. Al Anbiya : 26 – 27)
Artinya : “Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya.” (QS. Al Anbiya : 26 – 27)
Artinya : “Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih.” (QS. Al Anbiya : 19 – 20) – (Fatawa Al Azhar juz VII hal 436)
Firman Allah swt :
$!
Artinya : ”dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil Yaitu Harut dan Marut”
Sayyid Qutb mengatakan bahwa terdapat kisah tentang keduanya yang sudah diketahui di mana orang-orang Yahudi atau para setan telah menganggap bahwa mereka berdua (Harut dan Marut) mengetahui tentang sihir dan mengajarkannya kepada manusia dan kedua malaikat itu menganggap bahwa sihir itu diturunkan kepada mereka berdua! Kemudian Al Qur’an membantah kebohongan ini, kebohongan yang menyatakan bahwa sihir diturunkan kepada kedua malaikat itu.. Selanjutnya Allah swt menjelaskan hal yang sebenarnya, bahwa kedua malaikat itu hanyalah fitnah dan menjadi cobaan bagi manusia untuk sebuah hikmah yang ghaib. Kedua malaikat itu mengatakan kepada setiap orang yang mendatangi dan meminta mereka berdua untuk mengajarinya sihir,
$!
Artinya : ”dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil Yaitu Harut dan Marut”
Sayyid Qutb mengatakan bahwa terdapat kisah tentang keduanya yang sudah diketahui di mana orang-orang Yahudi atau para setan telah menganggap bahwa mereka berdua (Harut dan Marut) mengetahui tentang sihir dan mengajarkannya kepada manusia dan kedua malaikat itu menganggap bahwa sihir itu diturunkan kepada mereka berdua! Kemudian Al Qur’an membantah kebohongan ini, kebohongan yang menyatakan bahwa sihir diturunkan kepada kedua malaikat itu.. Selanjutnya Allah swt menjelaskan hal yang sebenarnya, bahwa kedua malaikat itu hanyalah fitnah dan menjadi cobaan bagi manusia untuk sebuah hikmah yang ghaib. Kedua malaikat itu mengatakan kepada setiap orang yang mendatangi dan meminta mereka berdua untuk mengajarinya sihir,
Artinya : “Sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir".
Sekali lagi kita dapati Al Qur’an yang menyatakan
bahwa mempelajari dan menggunakan sihir adalah suatu kekufuran. Hal ini
disebutkan melalui lisan dua malaikat, yaitu Harut dan Marut.
Dan ada sebagian manusia yang memaksa untuk belajar
sihir dari kedua malaikat itu walaupun telah diingatkan dan diberitahu.
Maka pada saat itu terjadilah fitnah pada sebagian orang-orang yang yang
terkena fitnah :
Artinya : “Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya”
Inilah suatu keburukan yang telah diingatkan oleh
kedua malaikat itu.... Di sini Al Qur’an menyatakan sebuah kalimat
warisan islam yang mendasar yaitu tidaklah segala sesuatu terjadi di
alam ini kecuali dengan izin Allah swt.
Artinya : “dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah”
Artinya : “dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah”
Dengan izin Allah maka terjadilah sebab-sebab suatu
perbuatan, memunculkan bekas-bekasnya dan terealisasi hasil-hasilnya..
Inilah kaidah suatu kalimat yang harus tampak jelas didalam hemati
seorang mukmin. Contohnya yang paling dekat adalah apabila anda
mengulurkan tangan anda ke api maka ia akan terbakar namun tidaklah
terjadi kebakaran itu kecuali dengan izin Allah swt.
Allah lah yang menjadikan api itu membakar dan
menjadikan tangan anda terbakar olehnya. Dia juga Maha Kuasa
menghentikan kekhususan itu untuk tidak mengizinkan kekhususan itu
terjadi, seperti apa yang terjadi terhadap Ibrahim as. Demikian pula
sihir yang memisahkan antara seseorang dengan isterinya, dan terjadinya
akibat itu dengan izin Allah swt dan Dia swt juga Maha Kuasa untuk
menghentikan kekhususan ini untuk tidak terjadi.....
Kemudian Al Qur’an menyatakan hal sebenarnya yang
mereka pelajari dan apa yang memisahkan antara mereka dari isterinya...
sesungguhnya itu adalah kejahatan yang menimpa diri mereka sendiri dan
bukanlah kebaikan :
Artinya : “dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat.”
Artinya : “dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat.”
Dan cukuplah kejahatan ini adalah kekufuran yang menjadi mudharat sesungguhnya yang tidak ada manfaat didalamnya.
Artinya : “Demi, Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat”
Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa apa yang
mereka beli (sihir itu) tidaklah ada bagian baginya di akherat, yaitu
ketika mereka memilih untuk membelinya maka hilanglah seluruh persediaan
miliknya di akherat dan juga setiap bagiannya...
Maka sungguh buruklah apa yang diri mereka beli seandainya mereka mengetahui kenyataan dari transaksi tersebut :
Artinya :”dan Amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.” --(Fi Zhilalil Qur’an juz I hal 95 – 96)
Artinya :”dan Amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.” --(Fi Zhilalil Qur’an juz I hal 95 – 96)
Tentang pengajaran sihir yang diberikan Harut dan
Marut ini, telah diriwayatkan dari Ali r.a. yang mengatakan bahwa kedua
malaikat itu mengajarkan kepada manusia tentang peringatan terhadap
sihir bukan mengajarkan untuk mengajak mereka melakukan sihir. Az Zajjaj
mengatakan bahwa perkataan itu adalah juga pendapat kebanyakan ahli
bahasa. Artinya bahwa pengajaran kedua malaikat itu kepada manusia
adalah berupa larangan, keduanya mengatakan kepada mereka,”Janganlah
kalian melakukan ini (sihir) dan janganlah kalian diperdaya dengannya
sehingga kalian memisahkan seorang suami dari isterinya dan apa yang
diturunkan kepada mereka berdua adalah berupa larangan.” ( al Jami li
Ahkamil Qur’an juz II hal 472)
Wallahu Alam
Sumber: Utusan Melayu Jawi
Post a Comment
Jihad Al-Quran
0 comments: